
Dampak Corona, Masker Langka Sejak 2 Bulan di Lampung Timur
LAMPUNG TIMUR (Pena Lampung) – Hampir semua Apotik di Lampung Timur tidak memiliki stok masker, dan Gel anti septik, artinya kedua jenis barang tersebut dalam situasi langka, sementara dengan merebaknya informasi wabah Corona, peminat pembeli masker meningkat, Rabu (4/3/2020).
Seperti yang di akui oleh Ria pemilik Apotik di Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur mengaku sudah sejak Januari atau dua bulan berjalan stok masker tidak ada, bahkan kata Ria sejumlah apotik di sekitar Kecamatan Way Jepara, Brajaselebah dan Labuhanratu juga mengalami kelangkaan,”saya juga sering komunikasi dengan rekan rekan pemilik Apotik dan mengalami hal yang sama masker lagi kosong”.Terang perempuan 34 tahun itu.
Ria mengaku, pembeli masker di apotik miliknya melonjak tajam dari yang membeli eceran hingga konsumen yang hendak membeli dengan jumlah besar,”sering ada yang nanya masker untuk dikirim ke luar negeri untuk keluarganya yang bekerja sebagai buruh migran”.Pengakuan Ria.
Dan Ria pun mengaku sering ditawari masker oleh agen namun dengan harga mahal yakni satu bok nya 200 ribu, padahal jika situasi normal sebelum maraknya wabah Corona harga masker di distributor hanya 30ribu/bok,”kalau normal 30 ribu per bok, dan saya biasanya jual 35ribu per bok”.Kata Ria.
Bahkan bukan hanya masker detol hand sanitizer juga mengalami kelangkaan. Detol hand sanitizer merupakan gel anti kuman yang biasa dioleskan di tangan,”bahkan barang itu awalnya jarang pembeli, tapi semenjak wabah Corona banyak pembeli terakhir saya punya stok 12 botol langsung dibeli semua, dan anehnya saya mau belanja barang tidak ada”.Tegas nya.
Ria beserta pemilik apotik berharap Pemerintah segera bisa menormalkan kembali keberadaan masker dan gel anti kuman tersebut, sebab jika dilihat dari banyaknya masyarakat yang hendak membeli dan barang tidak ada sangat merasa prihatin,”itu harapan kami agar keberadaan maker dan Detol hand sanitizer segera normal keberadaan nya”.Kata Ria. (Red)
Klik Gambar
