BERITA TERKINILAMPUNGLampung Timur

Kisah Pilu Warga Lamtim : Ketika Anaknya Masuk Rumah Sakit, Kartu KIS Telah Terblokir

LAMPUNG TIMUR (Pena Lampung) – Pria 49 tahun bernama Tumin yang tinggal di rumah berdinding papan yang sudah usang itu, berkeluh kesah setelah Kartu Indonesia Sehat (KIS) atas nama Hafiz Agam Aditiya, tidak bisa digunakan untuk berobat, Sabtu (24/08/2019).

Sementara warga yang tinggal di Desa Telukdalem, Kecamatan Matarambaru, harus berfikir keras untuk mendapatkan uang belasan juta guna membayar pengobatan anaknya yang dirawat di Rumah Sakit selama delapan hari,”ya anak saya sakit usus buntu, badan nya hingga kurus, fikir saya biaya pengobatan bisa dengan KIS namun justru tidak berfungsi dengan alasan terblokir”.Ujar Tumin.

Tumin tinggal bersama satu istri dan dua anak nya di rumah papan dengan konstruksi bangunan tua, sehari harinya ayah dua anak itu hanya bekerja sebagai “Penderes” pohon kelapa yang penghasilannya hanya 50 ribu setiap hari,”tapi tidak setiap hari saya deres, jadi tidak setiap hari punya penghasilan”.Kata ayah dua anak itu.

Tumin menceritakan, anak kedua nya bernama Hafiz (4) masuk rumah sakit Mardi Waluyo Kota Metro, pada 11 Agustus 2019, menjalani operasi usus buntu, seusai perawatan selama delapan hari sejurus dengan percaya diri Tumin menyodorkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di kasir rumah sakit tersebut, namun pihak administrasi menolak karena kartu bantuan pemerintah itu sudah di blokir,”saat itu saya langsung shok memikirkan biaya yang habisnya 37 juta, uang dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu”.Terang Tumin.

Mendengar kartu bantuan yang sudah terblokir, dan biaya senilai 37 juta membuat pemikiran serius. Disisi lain melihat kondisi anak yang lagi pesakitan dan persoalan ekonomi,”saat itu saya pulang untuk mencari utangan”.Kata Tumin.

Namun Tumin mengaku, mendapat keringanan dari rumah sakit senilai 15 juta, setelah desa memberikan surat pernyataan tidak mampu, hingga saat ini pria sebagai Penderes itu masih menanggung hutang senilai 22 juta demi kesembuhan anaknya,”jalan satu satunya yaitu mas, hutang karena KIS yang terblokir, harapan kami satu kesembuhan anak kami”.Ujarnya

Melihat keluhan dari Tumin terkait ekonomi dan kondisi anaknya yang masih dalam pesakitan dan viral dimedia sosia, Organisasi Masyarakat Jaringan solidaritas rakyat Indonesia yang di ketuai oleh Agus Eka Putra Jasutra, bersama timnya bergerak demi kemanusiaan, dengan memberikan bantuan sembako dan sedikit uang tunai untuk keperluan Tumin.

Koordinator Jaringan Solidaritas Rakyat Indonesia, Eka Jasutra mengatakan ormas yang dia bentuk berjuang untuk kemanusiaan, dana yang digunakan untuk kemanusiaan bersumber dari iuran anggota, dan dermawan dermawan lainnya,”ormas kami progresnya untuk kemanusiaan, dan kami ormas yang mandiri yang tidak menadahkan proposal dengan pemerintah”.Kata Jasutra. (Red)

Klik Gambar

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button