
Gelombang Tsunami Porak Porandakan Sekolah,Duka Bocah Malang Repan
Lampung Selatan-Pasca bencana tsunami yang melanda sejumlah wilayah pesisir Kecamatan Raja Basa dan Kalianda,menyisakan duka mendalam bagi dunia Pendidikan Lampung Selatan.
Betapa tidak,kejadian tsunami Lamsel,Sabtu (22/12) lalu,telah memporandakan beberapa bangunan Sekolah Dasar (SD),rumah para guru dan mengakibatkan korban jiwa.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan,Thomas Amrico,mengatakan dari data K3S Kecamatan Raja Basa terdapat dua sekolah Dasar di Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa kondisinya rusak berat akibat terjangan gelombang pasca tsunami.
“Dua sekolah tersebut yakni SDN 2 Kunjir dan SDN 1 Kunjir “kata dia saat dikonfirmasi di Posko Penanganan Bencana Tsunami Lamsel,di Aula Sebuku lalu.
Menurut Thomas,pemerintah akan memprioritaskan perbaikan bangunan sekolah dan rumah guru yang diterjang gelombang pasca tsunami.
“Hampir 80 persen bangunan di SDN 2 Kunjir porak poranda dan SDN 1 Kunjir rusak parah.Serta Delapan rumah guru rusak”katanya.
Sementara,akibat bencana tsunami Lamsel sebanyak 118 orang meninggal dunia dan 2.764 orang saat ini tinggal di posko pengungsian.
Hal itu seperti yang dialami Repan (8 tahun), bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, yang kini menjadi yatim piatu. Setelah dirinya kehilangan ibu kandungnya, Lenawati, yang meninggal akibat dihempas ganasnya tsunami Selat Sunda. Dua tahun sebelumnya, ayah kandung bocah malang itu juga telah lebih dulu meninggal dunia.
Selasa (1/1/2019) siang, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamsel, Nanang Ermanto mengunjungi posko pengungsian korban tsunami di Balai Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni.
Pada kesempatan itu,Nanang Ermanto berusaha menghibur dan membesarkaan hati bocah malang itu.
“Repan harus kuat ya, harus semangat, supaya bisa mendoakan orang tua Repan. Repan tidak sendiri, banyak yang sayang Repan,” ujar Nanang sesekali mengajak tersenyum Repan.
Laporan/penulis :Aka Prayudi Sior
Klik Gambar
